Jajanan Kekinian Jajanan Sehat Ala WAS (Warung Anak Sehat)

Bismillah..
Assalamualaikum,
     Hai Bunda, bagaimana kabar Bunda dan si Kecil? Semoga selalu dalam keadaan sehat wal'afiat yaa. Kalau sekolah Si Kecil bagaimana Bun? Pasti masih semangat dan tentunya sudah mempunyai banyak teman di sekolahnya 😊.
Bundanya juga sudah punya teman atau grup orang tua nih dan biasanya saat jemput anak-anak sekolah pada kumpul-kumpul dulu sambil ngemil atau jajan (pengalaman pribadi ini 😁).
Siapa sih yang ngga tergoda sama aneka jajanan kantin sekolah ataupun di pinggir gerbang sekolah yang warna dan rasanya menggugah selera?😋
Biasanya sih tertarik juga karena ingat jajanan dulu saat masih kecil, ada jajanan jadul seperti cilok, pentol atau bakso bakar, mie lidi ataupun jajanan kekinian seperti jasuke, sotang, sotel, ice tea boba dll.
     Nah, perilaku atau kebiasaan jajan inilah yang sebenarnya tanpa kita sadari telah ditiru oleh anak-anak kita di sekolah loh Bunda. Selain itu pengaruh teman ataupun iklan yang membuat anak-anak lebih suka jajan.
    Padahal menurut pemantauan BPOM tahun 2011 menunjukkan ada 35,5% jajanan anak sekolah tidak memenuhi syarat keamanan pangan. Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi (UU RI No.18/2012 tentang Pangan).
Karena itu, Bunda perlu mengenalkan 5 kunci keamanan pangan pada anak saat di sekolah yaitu :
1. Kenali jajanan yang aman. Waspada dengan jajanan yang punya warna mencolok dan rasa yang yang mencolok atau kemasan yang kurang baik.
2. Selalu membeli di tempat yang bersih dan penjual terlihat bersih dan sehat.
3. Baca label kemasan. Pastikan selalu mengecek tanggal kadaluwarsa dan nomor BPOM yang tertera pada kemasan.
4. Biasakan mencuci tangan, terutama sebelum menyantap jajanan yang telah dibeli.
5.Catat apa yang ditemui. Jika anak menemukan atau membeli jajanan yang tidak sehat, ingatkan ia agar tidak membelinya lagi di tempat yang sama.
    Bunda, bila anak selalu mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat tentu hal tersebut menjadi salah satu pemicu anak mengalami permasalahan gizi yang serius.
Menurut Riskesdas 2013, satu dari tiga anak Indonesia mengalami masalah tinggi dan berat badan loh Bun. Dilatari fakta tersebut, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) dan Danone Ecosystem Fund berinisiatif untuk melakukan program edukasi gizi, membentuk kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bernutrisi pada anak-anak usia SD yang diwujudkan melalui Warung Anak Sehat (WAS).
Warung Anak Sehat memulai programnya pertama kali sejak tahun 2011, dan sampai sekarang sudah menyasar ke 446 sekolah dengan total sebanyak 350 IWAS yang tergabung dari Ambon, Bandung, Bogor dan Yogyakarta.
Tujuan dari WAS itu sendiri adalah :
- Untuk memberikan akses mudah kepada anak-anak agar bisa membeli jajanan sehat dengan harga terjangkau
- Untuk membangun kesadaran orang tua akan pentingnya hidup sehat
- Meningkatkan rasa bangga wirausaha perempuan dengan mengelola kantin di dalam sekolah
- Memberikan peningkatan pendapatan bagi IWAS ( Ibu Warung Anak Sehat) sebagai duta perbaikan gizi anak Indonesia
Adapun jajanan yang dijual di WAS juga mempunyai ketentuan sebagai berikut :
    Selain itu para IWAS saat menyiapkan menu ataupun menjalankan aktivitas di WAS juga melakukan langkah-langkah seperti mencuci tangan sebelum melayani penjualan, memakai celemek selama berjualan dan memastikan kios dalam keadaan selalu bersih.
     Wah, kalau harus dengan ketentuan seperti itu penjualan di WAS pasti Bunda mengira harga jual jajanannya jadi mahal dong, apalagi kalau jajanan sehat dibuat kekinian supaya anak-anak tertarik, tentu membutuhkan modal besar.
     Jangan salah Bunda, melalui WAS setiap IWAS akan mendapatkan pelatihan, pendampingan, dan peningkatan kemampuan bisnis yang meliputi bagaimana caranya mencatat penjualan serta keuntungan dan mendapatkan saran rekomendasi pengembangan usaha.
Karena dengan melakukan pencatatan penjualan para IWAS jadi tahu berapa keuntungannya, tahu jajanan sehat mana saja yang paling laku, bisa me-manage pemasukan dan pengeluaran. Keren kan Bun😊.
     Selain itu para IWAS tidak hanya membuat ataupun menjual jajanan saja tapi juga bisa mengembangkan diri menjadi pengusaha yang profesional, menjalin koneksi bisnis dengan pengusaha perempuan lainnya, sekaligus menjadi duta nutrisi yang mengedukasi. Wow top bangetkan👍.
    Salah satu contoh jajanan kekinian yang ada di WAS adalah Takoyaki yang merupakan street food khas Jepang berbentuk bola-bola kecil, di tangan IWAS yaitu Ibu Idawati, SDN Vidya Qasana Jogjakarta, Takoyaki yang rasanya enak dan disukai anak-anak, bahan-bahannya juga mengandung nutrisi baik dari SGM Eksplor 5+. Bunda bisa simak pada gambar di bawah ini resep plus dengan rincian harga jual dan keuntungannya.
     Wah, dengan adanya WAS anak-anak bisa membeli jajanan yang kekinian tapi sehat juga, dengan harga yang terjangkau.
     Semoga prgram WAS makin sukses dan bisa merambah ke sekolah-sekolah di seluruh daerah di Indonesia, seperti Bali domisili saya, karena dengan mengetahui tujuan dari WAS tersebut di atas saya juga ingin menjadi IWAS loh😁.
#JajanSehatWAS #MombassadorSGMEksplor
Sumber :
Aku Anak SGM
Warung Anak Sehat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dukung Anak Generasi Maju Dengan Menjadi Bunda Mombassador SGM Eksplor Melek Digital

Program Klub Bunda SGM (part 2)

#DiRumahAja Bersama Keluarga Generasi Maju Mombassador SGM Eksplor Cegah Pandemi Covid-19