Lebih Sakit daripada Melahirkan....

           Bulan Oktober 2009, saya hamil anak yang kedua walau tidak direncanakan tapi saya, Davi dan suami sangat senang. Saat itu Davi berusia 2,5 tahun, yang menurut orang-orang masih terlalu kecil untuk mempunyai adik. Tapi banyak juga orang tua yang mempunyai anak yang jaraknya cukup dekat antara anak yang satu dengan anak yang lainnya. Semua sih tergantung dari pemikiran dan penerimaan masing-masing orang tua saja.
            Sebenarnya setelah, melahirkan Davi saya mengikuti program KB suntik 3 bulan karena masih trauma melahirkan Davi. Mengingat usia yang bertambah dan memasuki usia rawan melahirkan saya memutuskan untuk berhenti KB. Dan 6 bulan setelah berhenti KB saya dinyatakan positif hamil oleh bidan.
            Saat hamil kedua ini saya sedang bekerja sebagai guru TIK Mts, namun ada yang aneh karena sejak dinyatakan hamil Davi menjadi sering rewel tanpa sebab jadi otomatis beban saya bertambah selain bekerja diluar rumah juga sibuk mengurus rumah. Saat itu tidak ada yang membantu kami. Dengan rutinitas yang padat, hamil dan Davi rewel saja, emosi saya sering meluap dan tidak terduga. Apakah ini pengaruh hamil ini??tapi dulu pada saat hamil Davi saya tidak mengalami hal-hal seperti hamil anak kedua ini.
            Menginjak usia hampir 3 bulan, seminggu setelah saya USG, saya mendapati flek-flek darah saat akan buang air kecil.Ya Allah saat itu pikiran saya langsung tidak karuan, ada apa dengan kehamilan saya ini?? Saya langsung teringat perbuatan apa yang saya lakukan sebelumnya, saat itu saya sering memarahi Davi ketika rewel, emosi saya yang meluap-luap sampai suami saya juga bingung karena saya tidak pernah emosional seperti itu. Saya pun langsung meminta maaf pada suami dan Davi, kemudian pergi ke bidan untuk memeriksa kandungan saya dan diberi obat penguat, namun hal itu sia-sia saja karena minum obat penguat selama 2 hari itu kandungan saya tetap gugur dan harus di kuret(kurtase). Ya Allah sedih sekali saya saat itu, masih mending melahirkan seorang anak walau sakit daripada keguguran sakitnya sama tapi anak sudah tiada..:(
            Dokter kandungan yang memeriksa saya pun kaget karena baru seminggu sebelum keguguran saya masih di periksa USG dan dinyatakan sehat-sehat saja kandungannya, yaa mungkin karena kecapekan saja. Walau pasrah dan ikhlas beberapa hari setelah keguguran saya masih sedih memikirkan bayi dalam kandungan saya yang telah gugur itu. Sebenarnya apa sih penyebab keguguran dan tanda-tandanya??

Apa sih keguguran itu?
Menurut Dr. Kanadi Sumapraja, SpOG(K), staf bagian obserti dan Ginekologi FKUI-RSCM Keguguran adalah penghentian proses kehamilan pada usia dibawah 20 minggu. Pada saat itu janin memiliki berat kurang lebih 500 gram. Keguguran ada yang bersifat sporadic atau dikenal dengan keguguran berulang.dimana keguguran sporadis tidak memiliki pola dan sebagian besar disebabkan oleh kelainan kromosom, bisa pada sel telur atau sel sperma.
Apa sih penyebab keguguran?
Selain penyebab kelainan kromosom, ada banyak factor yang diduga menjadi penyebab keguguran, antara lain adalah:
  • Penyakit Autoimun, yaitu penyakit systemic lupuserythematosus (SLE) dan adanya antiphospolipid antibody(APLAs)
  • Kelainan anatomi, biasanya diakibatkan oleh kelainan rahim atau leher rahim.
  • Adanya infeksi, ada beberapa kuman yang dapat menyebabkan keguguran misalnya chlamidia trachomatis dan nesseiria gonorrhoe.
  • Pengaruh lingkungan dan gaya hidup.
Tanda tanda jika mengalami keguguran
Biasanya sebelum mengalami keguguran, akan didahului dengan tanda-tanda. Apa saja?
  • Pendarahan. Tanda keguguran yang paling umum dan sering terjadi ini hanya bisa berupa bercak bercak yang berlangsung lama sampai pendarahan hebat.
  • Kram dan kejang pada perut, seperti yg biasanya terjadi pada mereka yang terserang kram perut pada awal datang bulan. Biasanya kram perut ini terjadi berulang kali dalam waktu yang lama.
  • Nyeri pada bagian bawah perut. Rasa nyeri biasanya cukup mengganggu dan dalam waktu lama. Sakit yang tak kunjung redapada bagian bawah panggul, selangkangan dan daerah alat kelamin. Keluhan ini biasanya muncul beberapa jam bahkan beberapa hari setelah muncul gejala pendarahan.
Semoga pengalaman saya dan artikelnya bisa menambah informasi bagi Bunda yang sedang atau merencanakan kehamilan sehingga bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan..:)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dukung Anak Generasi Maju Dengan Menjadi Bunda Mombassador SGM Eksplor Melek Digital

Program Klub Bunda SGM (part 2)

#DiRumahAja Bersama Keluarga Generasi Maju Mombassador SGM Eksplor Cegah Pandemi Covid-19